Dosen UMA Lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Di Rumah Briket
Universitas Medan Area (UMA), Alfamidi dan Rumah Briket melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Namorambe, tepatnya di perumahan Militer komplek Ek – Kowilhan Kecamatan Deli Serdang pada hari Sabtu (3/10/2020).
Kegiatan yang berupa pelatihan ini, dilaksanakan di ruang terbuka. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan kapasitas peserta yang juga terbatas. Dimana peserta wajib menjaga jarak, menggunakan masker dan panitia juga menyediakan tempat cuci tangan. Sehingga kegiatan tetap aman untuk dilakukan sampai akhir acara.
Dr. Wan Suryani, selaku perwakilan dari dosen Universitas Medan Area dan sekaligus sebagai ketua pengabdian masyarakat juga menjelaskan. “Kegiatan ini adalah salah bentuk kepedulian kami dari civitas akademika kampus UMA, dan juga Alfamidi selaku instansi swasta, serta disambut dengan baik oleh Rumah Briket selaku fasilitator. Kami prihatin atas keadaan saat ini, dimana sampah menjadi salah satu masalah yang belum dapat terselesaikan sejauh ini”.
Pada kesempatan ini Universitas Medan Area (UMA), Alfamidi dan Rumah Briket sangat berterima kasih pada warga telah mau bekerjasama dengan panitia. Artinya warga sudah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana dari sampah dapat menghasilkan uang. Kegiatan ini dalam upaya peningkatan perekonomian warga (desa deli tua) melalui pengolahan limbah sampah rumah tangga menjadi rumah briket.
Ketua komplek Ek. perumahan kowilhan juga menyambut baik. “Saya senang bapak dan ibu dosen dari UMA, dari Alfamidi dan rumah briket, mau peduli dengan kami di komplek ini. Mau berbagi ilmunya untuk dimanfaatkan oleh masyarakat kami. Sehingga dimasa pandemi seperti saat ini kami dapat terus produktif”, Ungkap Bapak Ketua Komplek.
Warga yang mengikuti kegiatan ini pun beragam dari segi usia. Mulai dari remaja sampai lansia. Narasumber menjelaskan step by step tahapan untuk pengolahan sampah. Bagaimana sampah organik (daun dan ranting), dipisahkan dan di bakar dengan menggunakan teknik pembakaran sempurna. Meskipun ada alat yang sudah ditempah khusus, namun sebagai orang awam kita masih dapat melakukan pembakaran sempurna.
Setelah itu, asap dari pembakaran pun di suling, sehingga menjadi cairan carbon yang dapat digunakan untuk berbagai kegunaan. Asap yang sudah menjadi cairan pun bernilai ekonomis, sesuai dengan grade yang dihasilkan. Setelah sampah dibakar secara sempurna, maka dilakukan penumbukan hasil pembakaran. Kemudian dilakukan pengayakan dengan ukuran 5 mesh. Sehingga didapatkan bahan halus seperti tepung. Kemudian dengan perbandingan 1 ons tepung tapioka dan 1 liter air, maka dibuatlah adonan lem. Kemudian tepung arang dicampurkan dengan lem yang telah dibuat.
Diolah hingga kalis, sehingga dapat dikepal. Langkah selanjutknya baru dilakukan pencetakkan. Dan briket siap dijemur hingga kering diudara terbuka. Setelah itu briket siap untuk dikemas atau digunakan. Dengan harga jual 10.000 / pak. Dan briket ini sehat, tanpa mengandung unsur bau asap dan tidak menimbulkan asap hitam ketika briket dibakar/digunakan.
Baca Juga :
- Webinar Sosialisasi Buku Panduan Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XIII Tahun 2020
- Penandatanganan MoU Universitas Medan Area Dengan Polresta Deli Serdang
- Webinar Tim GreenMetric UMA Bekerjasama Dengan SMAN 2 Plus Panyabungan Mengadakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos
- Dosen UMA Bersama LSM Strategi Namorambe Lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Workshop